Tweet |
Herman Melville Menjadi Logo Google Hari ini - Jangan jadi seniman, nanti hidupmu tidak sejahtera, kalimat
ini tentu masih akrab di hati pembaca. Nasihat hidup itu pernah menjadi
cermin bagaimana kehidupan seorang seniman yang jauh dari kemapanan.
Setidaknya Herman Melville, novelis dan penyair asal Amerika Serikat pernah merasakan tuah kalimat di atas.
Herman Meville lahir
di New York pada 1 Agustus 1819. Sebuah ironi hidup menghinggapinya. Di
mana posisinya sebagai novelis sekaligus penyair baru memperoleh
eksistensinya justru ketika ia sudah meninggal. Meville yang mempunyai
fokus pada cerita-cerita fiksi perihal “petualangan seorang pelaut”
kurang menemukan pembacanya.
Ada cerita di balik motivasi kenapa Meville sering membuat cerita perihal pelaut. Berikut….
Sebelum memutuskan menjadi seorang penulis, Herman Meville tidak lain
adalah lelaki yang biasa menghabiskan diri di atas laut. Ia terpaksa
bekerja di tengah gelombang ombak demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meville menemukan profesi pelautnya setelah berulangkali mencoba membangun usaha namun berakhir dengan satu kata: gagal.
Suatu kali, ia pernah lari dari kapal Amerika. Waktu itu keadaan
sedang berkecamuk. Meville berada di tengah kondisi berbahaya. Ia pun
memutuskan untuk menuju sebuah pulau hingga akhirnya memilih menetap
pulau yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Tahun 1844 menjadi titik perubahan bagi Herman Melville. Sebuah
keputusan besar ia ambil. Melville memilih berhenti sebagai pelaut dan
memutuskan untuk menulis semua kisah yang ada di kepalanya menjadi
sebuah buku. Melville pun konsen di petualangan laut tersebut.
Namun profesi baru ini justru membuat Melville merasakan tuah bahwa
seniman selalu identik dengan kesengsaraan. Melville tidak menemukan
konsumennya. Sebuah ironi pun terjadi. Melville wafat dan ia hampir
dilupakan oleh dunia. Ia nyaris tidak terdengar. Namun salah satu
karyanya berjudul Moby-Dick membawa namanya kembali berjaya. Lewat karya itu dunia kembali menggali sosok Herman Melville.
Berikut daftar karya-karya Herman Melville, novelis yang sekaligus seorang pelaut:
- Typee: A Peep at Polynesian Life (1846)
- Omoo: A Narrative of Adventures in the South Seas (1847)
- Mardi: And a Voyage Thither (1849)
- Redburn: His First Voyage (1849)
- White-Jacket (1850)
- Moby-Dick (1851)
- Pierre: or, The Ambiguities (1852)
- Israel Potter: His Fifty Years of Exile (1855)
- The Confidence-Man: His Masquerade (1857)
- Billy Budd, Sailor: An Inside Narrative (1924)
baru tahu saya arti logonya hehe
BalasHapuslike this gan ...
BalasHapus