Google Terjemahan Bahasa Indonesia ke Sunda

Google Translate Google Terjemahan Bahasa Sunda-Indonesia, Google Terjemahan Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia - Kamus Bahasa Sunda, bahasa sunda, bahasa sunda kamus, bahasa sunda pidato, bahasa sunda lucu, bahasa sunda lemes, bahasa sunda buhun, bahasa sunda dongeng, bahasa sunda kuno, bahasa sunda banten, bahasa sunda online.
Google Terjemahan Translate Bahasa Sunda - Pada postingan kali ini akan saya share sebuah aplikasi online yang memungkinkan anda untuk menerjemahkan bahasa indonesia ke bahasa sunda layaknya seperti aplikasi online Google Translate.
Cara menerjemahkannya cukup dan sangat mudah sekali anda cukup memasukan kata dalam bahasa indonesia yang akan anda terjemahkan ke bahasa sunda lalu klik enter maka secara otomatis akan tampil hasil terjemahan bahasa sundanya. dan sebaliknya


Jika anda ingin menerjemahkan bahasa indonesia ke bahasa sunda per kalimat silahkan langsung saja menuju situs website berikut http://tarjamah.sabilulungan.org/teks.php, tapi untuk saat ini situs tersebut tidak dapat di akses.

Jadi untuk sementara anda bisa mencoba fitur di atas untuk menerjemakan bahasa sunda ke bahasa indonesia per kata atau bahasa indonesia ke bahasa sunda. Terimakasih Semoga Artikel Google Terjemahan Translate Bahasa Sunda | Terjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda dapat Bermanfaat.
Sumber Artikel: www.sofilmendo.com/ .

Baca Juga Artikel Dibawah Ini!



9 komentar:

  1. semua sahabatku,jangan pernah sedih karna cinta ya?!

    BalasHapus
  2. @adysalon ia sobat :). Terima kasih atas komentarnya.. Semoga Bermanfaat.

    BalasHapus
  3. Kuiner khas sunda adalah kuliner yang rasanya cocok di lidah. Kuliner sunda biasanya identik dengan lotek yang banyak dijumpai di setiap sudut kota bandung
    Makanan khas sunda tentunya banyak dan beragam dengan berbagai jenis masakan yang khas dengan cita rasa masakan yang luar biasa

    BalasHapus
  4. Artikel Inspiratif – Bagaimana Mencintai Pekerjaan Anda
    Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang – orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan – rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini pendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas – tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda:
    • Tanaman
    • Penghias meja
    • Komputer anda
    • Alat tulis anda
    • Hadiah sahabat anda
    • Cicak di atas dinding, atau
    • Gumpalan awan dari balik jendela.

    APA SAJA!
    Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di sana? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, bekerjalah sesuai dengan passion dan jiwa anda, lalu bekerjalah disana. Kehidupan hanya sesaat saja. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan cara cinta yang tulus kepada sesama, berbagi senyum dan tawa, tak membawa penderitaan bagi sesama makhluk.
    Percayalah, apapun yang anda lakukan, bila dilakukan dengan kebahagiaan, maka sesuatu yang dihasilkan pun akan membahagiakan anda. Jangan terlebih dahulu memikirkan seberapa pendapatan anda kelak, tetapi bahagiakan diri anda terlebih dahulu pada pekerjaan anda! Maka pekerjaan pun akan memberikan hasil yang membahagiakan anda kelak.


































    BalasHapus
  5. Dalam Sejarah

    Aksara Sunda disebut pula aksara Ngalagena. Menurut catatan sejarah aksara ini telah dipakai oleh orang Sunda dari abad ke -14 sampai abad ke- 18. Jejak aksara Sunda dapat dilihat pada Prasasti Kawali atau disebut juga Prasasti Astana Gede yang dibuat untuk mengenang Prabu Niskala Wastukancana yang memerintah di Kawali, Ciamis, tahun 1371-1475. Prasasti Kebantenan yang termaktub dalam lempengan tembaga, berasal dari abad ke-15, juga memakai aksara Sunda Kuno.

    Berikut Prasasti Kawali dengan aksara Sunda Kuno:

    Tak ada bukti yang jelas tentang awal mula aksara Sunda lahir, sejak kapan nenek moyang orang Sunda menggunakan aksara ini. Yang jelas, sebelum abad ke-14, kebanyakan prasasti dan kropak (naskah lontar) ditulis dalam aksara lain, seperti aksara Pallawa (Prasasti Tugu abad ke-4) dan aksara Jawa Kuno (Prasasti Sanghyang Tapak abad ke-11). Bahasanya pun Sansekerta dan Jawa Kuno bahkan Melayu Kuno. Baru pada abad ke-14 dan seterusnya, aksara Sunda kerap dipakai dalam media batu/prasasti dan naskah kuno.

    Sama seperti naskah-naskah kuno di Jawa, yang menjadi media naskah kuno Sunda adalah daun (ron) palem tal (Borassus flabellifer)—di sinilah lahir istilah rontal atau lontar—atau juga daun palem nipah (Nipa fruticans), di mana masing-masing daunnya dihubungkan dengan seutas tali, bisa seutas di tengah-tengah daun atau dua utas di sisi kanan dan kiri daun. Penulisan dilakukan dengan menorehkan peso pangot, sebuah pisau khusus, pada permukaan daun, atau menorehkan tinta melalui pena. Tintanya dari jelaga, penanya dari lidi enau atau bambu. Biasanya peso pangot untuk huruf-huruf persegi, sementara tinta-pena untuk huruf-huruf bundar.

    Naskah-naskah kuno Sunda yang memakai aksara Sunda Kuno dan juga bahasa Sunda Kuno di antaranya Carita Parahyangan (dikenal dengan nama register Kropak 406) yang ditulis pada abad ke-16. Ada hal yang menarik dalam Carita Parahyangan ini, di mana di dalamnya terdapat dua kata Arab, yaitu dunya dan niat. Ini menandakan bahwa persebaran kosa kata Arab, dengan Islamnya, telah merasuk pula ke dalam alam bawah sadar penulis carita tersebut. Begitu pula naskah Bujangga Manik dan Sewaka Darma yang ditulis pada masa yang tak jauh beda, yang keduanya mengisahkan perjalanan spiritual sang tokoh dalam menghadapi kematian, ketika raga wadag (tubuh) meninggalkan alam fana, yang dibungkus dalam sebuah sistem religi campuran antara Hindu, Buddha, dengan kepercayaan Sunda asli. Judul yang lain adalah Sanghyang Sisksakanda (ng) Karesian (disebut pula Kropak 603), sebuah naskah tentang keagamaan dan kemasyarakatan yang ditulis pada 1518 M. Ada pula naskah Amanat Galunggung (disebut pula Kropak 632 atau Naskah Ciburuy atau Naskah MSA) yang naskahnya baru diketemukan 6 lembar, yang membahas mengenai ajaran moral dan etika Sunda. Usia naskah ini ditenggarai lebih tua dari Carita Parahyangan; hal ini terbukti dari ejaannya, seperti kwalwat, gwareng, anwam, dan hamwa (dalam Carita Parahyangan dieja: kolot, goreng, anom, dan hamo).

    BalasHapus
  6. Ehehehe...
    Jd tahu bahasa sunda.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. gimana sich cara downloadnya aq bingung nih sob

      Hapus

Silahkan Berkomentar. Dilarang Live Link. Tidak Memakai Verifikasi Kata. Berkomentarlah Dengan Sopan!.

Entri Populer

 
Copyright © 2012 - 2013 Putupunyablog | Powered by Blogger