Tweet |
Pada kali ini saya memposting Redenominasi Mata Uang Indonesia. Saya mempunyai info untuk sahabat semua. Silahkan anda simak dan baca!. Bagaimana menurut kalian jika uang Rp 1.000.000 menjadi lebih kecil hehe menjadi Rp 100 atau RP 1 saja,ini bukan berati mengurangi nila jual mata uang itu sendiri lho tapi hanya mengurangi nilainya saja tetapi berbobot sama.
Rencananya di tahun 2013 Indonesia akan melakukan Redenominasi nilai mata uang (penyederhanaan nilai mata uang ). Bank Indonesia tengah mempelajari wacana redenominasi rupiah. Alasannya, nilai mata uang Indonesia termasuk paling tinggi di dunia.
Kepala Biro Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Iskandar Simorangkir mengatakan pecahan mata uang Rp 100 ribu Indonesia hanya kalah dengan mata uang dong Vietnam yang memiliki pecahan senilai 200 ribu. “Pecahan sebesar ini dinilai tidak efektif dan merepotkan,” kata Iskandar di kantornya, kemarin.
Redenominasi adalah praktek pemotongan nilai mata uang suatu menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Iskandar menilai bahwa mata uang Indonesia idealnya diredenominasi dengan menghilangkan tiga angka nol. Dia mencontohkan, uang Rp 1.000 dipotong menjadi Rp 1 sementara uang Rp 10.000 menjadi Rp 10. Nilai uang ini harus dipastikan dapat digunakan untuk membeli barang yang sama.
Praktek ini berbeda dengan sanering, yakni pemotongan nilai tukar. Dalam sanering, nilai tukar dikurangi sehingga nilai uang masyarakat berkurang. “Sanering membuat orang bertambah miskin, redenominasi tidak,” ujar dia.
BI sudah lama mempelajari dan melakukan riset mendalam mengenai hal ini. BI juga mempelajari pengalaman negara yang pernah melakukan praktek ini seperti Rumania dan Turki. Kedua negara tersebut berhasil melakukan redenominasi mata uangnya meski dalam waktu yang lama.
“Indonesia bisa saja melakukan redenominasi asal berhati-hati,” kata dia. Kondisi perekonomian dinilai siap, karena berada dalam kondisi yang terbaik dan inflasi masih rendah.
Ketidaksiapan justru datang dari konsensus politik dan kesiapan masyarakat. Pengetahuan masyarakat harus disiapkan agar tidak menimbulkan kepanikan yang dapat berakibat fatal.
Jika gagal, Indonesia bisa bernasib sama seperti Zimbabwe. Pemotongan nilai mata uang justru menyebabkan inflasi melonjak hingga ribuan persen. “Perlu persiapan dalam waktu lama dan harus sangat berhati-hati jika memang ingin menerapkan ini,” kata dia.
Kepala Biro Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Iskandar Simorangkir mengatakan pecahan mata uang Rp 100 ribu Indonesia hanya kalah dengan mata uang dong Vietnam yang memiliki pecahan senilai 200 ribu. “Pecahan sebesar ini dinilai tidak efektif dan merepotkan,” kata Iskandar di kantornya, kemarin.
Redenominasi adalah praktek pemotongan nilai mata uang suatu menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Iskandar menilai bahwa mata uang Indonesia idealnya diredenominasi dengan menghilangkan tiga angka nol. Dia mencontohkan, uang Rp 1.000 dipotong menjadi Rp 1 sementara uang Rp 10.000 menjadi Rp 10. Nilai uang ini harus dipastikan dapat digunakan untuk membeli barang yang sama.
Praktek ini berbeda dengan sanering, yakni pemotongan nilai tukar. Dalam sanering, nilai tukar dikurangi sehingga nilai uang masyarakat berkurang. “Sanering membuat orang bertambah miskin, redenominasi tidak,” ujar dia.
BI sudah lama mempelajari dan melakukan riset mendalam mengenai hal ini. BI juga mempelajari pengalaman negara yang pernah melakukan praktek ini seperti Rumania dan Turki. Kedua negara tersebut berhasil melakukan redenominasi mata uangnya meski dalam waktu yang lama.
“Indonesia bisa saja melakukan redenominasi asal berhati-hati,” kata dia. Kondisi perekonomian dinilai siap, karena berada dalam kondisi yang terbaik dan inflasi masih rendah.
Ketidaksiapan justru datang dari konsensus politik dan kesiapan masyarakat. Pengetahuan masyarakat harus disiapkan agar tidak menimbulkan kepanikan yang dapat berakibat fatal.
Jika gagal, Indonesia bisa bernasib sama seperti Zimbabwe. Pemotongan nilai mata uang justru menyebabkan inflasi melonjak hingga ribuan persen. “Perlu persiapan dalam waktu lama dan harus sangat berhati-hati jika memang ingin menerapkan ini,” kata dia.
Semoga Bermanfaat Untuk Anda Semua. Terima Kasih.
wahhh ribet gan kalo kayak gitu
BalasHapusIya gan, banyak yang tidak se7.
Hapusharus dipikirin lg tuh susah nantinya
BalasHapusIya gan,, bener banet. klo kyak gni, malah tambah susah ..
Hapuswah itu sama kae jaman dlu yaa
BalasHapusiya gan.. :)
HapusTrima kasih atas komentarnya..
Tambah ribet kalo pemotongan nilai mata uangnya di lakukan
BalasHapusIya gan,,
HapusThanks Komentarnya :)
wah,,ribet juga yah,,apa setelah di redenominasi harga-harga akan turun?/,,hhe
BalasHapusWahaa.. bisa jadi gan.. :D.. moga aja :P
Hapusriber juga kalau seperti itu,
BalasHapusIya gan, trima kasih atas komentarnya..
Hapusterima kasih sudah berbagi infonya
BalasHapusIya gan, sama-sama :)
Hapusnice infonya gan,,terima kasih
BalasHapusOke gan, sama-sama :)
Hapuskalo sampai redenominasi terjadi nilai rupiah kita seperti terangkat,
BalasHapusmisalnya 1$ maka kalo dirupiahkan akan jadi Rp.10 aja. wkwkwk...
dengan uang seratus ribu bisa beli mobil
wah.. malah menurun and ribet ya gan... .
HapusTrima kasih komentarnya gan..